Subscribe For Free Updates!

We'll not spam! We promise.

Saturday, May 10, 2014

SISTEM OPERASI GNU/LINUX SERVER


OS Linux

Pengguna komputer di indonesia saat ini kebanyakan menggunakan sistem operasi buatan dari microsoft, yaitu microsoft windows. hal itu wajar saja terjadi, karena sistem operasi windows lebih dulu hadir di Indonesia ketimbang sistem operasi linux. mungkin anda semua yang telah mengerti tentang komputer, sudah memahami bahwa sistem operasi windows bukanlah software yang bebas disebarluaskan, anda harus mengeluarkan biaya lisensi untuk bisa menginstal secara legal di komputer anda, tapi jika anda tidak mengeluarkan biaya lisensi, berarti bisa dikatakan windows yang anda gunakan adalah bajakan.
Linux adalah sistem operasi open source. Ini berarti kode sumber untuk Linux tersedia untuk umum untuk inspeksi dan bahkan perbaikan. Keuntungan dari produk open source berkisar dari manfaat masukan kreatif dari programmer seluruh dunia, untuk keamanan. Dengan source code tersedia dalam domain publik, produk open source diuji oleh programmer di seluruh dunia. Ini jauh lebih sulit dengan sistem tertutup seperti Microsoft Windows karena kode sumber tidak tersedia untuk umum.

Perbedaan besar lainnya antara Linux dan Microsoft Windows adalah bahwa Linux adalah didasarkan pada sistem operasi Unix, sementara Windows adalah sistem operasi proprietary atau berdiri sendiri.

Banyak orang yang mempertimbangkan beralih ke Linux bertanya-tanya apakah mereka saat ini perangkat lunak Windows akan berjalan di Linux. Jawaban singkatnya adalah tidak. Para sistem operasi Linux tidak dirancang untuk itu, atau dimaksudkan untuk menjalankan perangkat lunak Windows. Yang mengatakan, interface seperti WINE, yang bebas dan dilengkapi dengan kebanyakan distribusi Linux, atau alternatif membayar seperti Win4Lin dan VMW menyediakan berbagai macam solusi untuk menjalankan perangkat lunak Windows pada mesin Linux dengan hasil yang bervariasi. Namun, harapan penggemar Linux yang orang akan beralih ke Linux-alternatif perangkat lunak, sebagai aplikasi lebih banyak ditulis untuk lingkungan Linux.

Tidak diketahui berapa banyak pengguna Linux ada karena pendaftaran tidak diperlukan, tetapi jumlah ini diperkirakan dalam jutaan. Linus Torvalds mulai membangun Linux pada tahun 1991 ketika ia seorang mahasiswa sarjana di University of Helsinki di Finlandia. Dia terus mengembangkan Linux dengan bantuan programmer relawan dan hacker . lisensi Linux memungkinkan pengguna untuk secara bebas menyalin dan mendistribusikan perangkat lunak dengan kode sumbernya.

Kelebian Linux:

1. Tidak memerlukan perangkat keras yang mahal. Linux dapat berjalan pada komputer PC dengan konfigurasi minimal sbb :

* Mikroprosesor 386 DX (intel, AMD, Cyrix, TI, Chips&Tech.)

* RAM 4 MB (tanpa GUI) dan 8 MB (dengan GUI)

* Space harddisk 85 MB

2. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.

3. Preemptive multitasking, yaitu menangani banyak proses secara bersamaan, semua proses tersebut tidak saling menghalangi/ menghambat walaupun berjalan pada saat yang sama.

4. Multiuser, yaitu lebih dari satu orang dapat menggunakan program yang sama/ berbeda-beda dari satu mesin yang sama pada saat bersamaan di terminal yang sama/berbeda.

5. Dukungan akses 33 macam sistem file yang berbeda. Linux mampu mengakses sistem file FAT16, FAT32 (kepunyaan DOS), VFAT (Win), HPFS (OS/2), Minix, UFS (Solaris), Xenix, SCO, Novell, dsb.

Kekurangan Linux :

1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.

2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.

Thursday, May 8, 2014

MEMBANGUN SERVER BERBAGI DATA

A.SETTING IP ADDRESS DAN JARINGAN WIRELESS


Untuk mengkoneksikan kedua laptop ini, kita memanfaatkan fasilitas Wifi atau Wireless-nya, bukan menggunakan kabel karena gak praktis tentunya. Laptop A kita setting sebagai Access Point, atau istilah umumnya Pemancar. Sementara laptop B atau laptop lainnya jika ada, sebagai penerima. Model koneksi ini biasa disebut Ad-hoc Connection.
Tahap pertama kita melakukan setting pada Laptop A, dengan cara sebagai berikut:
  1. Pastikan fasilitas Wifi Laptop A dalam keadaan Enable atau On.
  2. Klik menu [Start] >> [Control Panel]
  3. Pada halaman Control Panel, klik [View network status and task].
  4. Pada jendela sebelah kiri, klik [Manage wireless networks].
  5. Pada jendela Manage wireless, klik [Add] untuk membuat jaringan wireless yang baru.
  6. Lalu pada jendela selanjutnya klik [Create an ad hoc network] >> [Next].
  7. Pada jendela berikutnya, isikan sebagai berikut:
    .
    1. Pada Network name : bebas anda menentukan nama network, pada contoh ini saya beri namaSharing
    2. Security type :  ada 3 opsi pilihan jenis keamanan jaringan, pada contoh ini saya pilih WEP
    3. Security key :  kode keamanan di sini saya ketikkan 12345. Jika anda menggunakan No authentication (Open) pada Security type, maka kode Security key tidak digunakan. Fungsi security key di sini untuk otentikasi bagi laptop lain yang ingin terhubung ke laptop anda.
Jika perlu anda beri tanda ceklist pada kotak [Save this network] untuk menyimpan jaringan Wifi yang sudah kita buat. Selanjutnya pilih tombol [Next] >> [Close] untuk menutup Setup jaringan Wifi yang sudah dibuat
  1. Pada jendela Manage wireless yang masih terbuka, klik tombol [Back to Network and Sharing Center (ß)] yang terdapat di pojok kiri atas untuk kembali ke halaman sebelumnya.
  2. Selanjutnya pada jendela sebelah kiri, klik [Change adapter settings] untuk mengatur mengkonfigurasi IP address.
  3. Berikutnya akan tampil jendel Network Connections. Klik kanan pada interface [Wireless Network Connection] >> [Properties].
  4. Pada jendela selanjutnya pilih tab [Networking] >> [Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) >> [Properties].
  5. Selanjutnya isikan alamat IP address Wireless interfaces : 192.168.10.1 dan Subnet mask : 255.255.255.0, seperti pada gambar berikut ini, lalu pilih tombol [OK] >> [Close].
    Sampai di sini setting interface wireless pada Laptop A selesai dilakukan.
  6. Selanjutnya tahap kedua, kita menyetting Laptop B. Tampilkan kembali jendela Network Connection seperti yang sudah dibahas pada langkah sebelumnya, lalu klik kanan pada interface [Wireless Network Connection] >> [Properties].
  7. PadA jendela selanjutnya pilih tab [Networking] >> [Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) >> [Properties].
  8. Selanjutnya isikan alamat IP address 192.168.10.2. Ingat, tiga kelompok angka yang pertama harus sama antara Laptop A dengan Laptop B atau PC lainnya yaitu 192.168.10. Ketiga kelompok angka ini disebut Net ID. Sedangkan untuk angka terakhir tidak boleh sama, mulai dari 2 hingga 254. Yang penting jangan pakai angka 1, karena sudah digunakan oleh Laptop A, yaitu 192.168.10.1. Dalam contoh ini, alamat IP address pada Laptop B adalah 192.168.10.2. Setelah diisi, lalu pilih tombol [OK] >> [Close].
Sampai di siNi setting IP address pada interface wireless Laptop B selesai dilakukan.
.
B. SHARING/BERBAGI DATA DAN KONEKSI KE JARINGAN WIRELESS
Sebelum data di-sharing dari Laptop A ke Laptop B, terlebih dahulu kita aktifkan fitur sharing dan atribut lainnya melalui fitur Advanced Sharing di Laptop A. Tujuannya agar data yang di-sharing dari Laptop A dapat diakses dari laptop lainnya.
  1. Buka kembali jendela Network and Sharing Center, seperti yang sudah dibahas pada langkah di atas, lalu pilih [Change advanced sharing] pada jendela sebelah kiri.
    .

    .
  2. Selanjutnya pada jendela Advanced sharing settings, buat konfigurasi seperti gambar berikut, kemudian akhiri dengan memilih tombol [Save changes].
    .

    .
  3. Sampai di sini tahap konfigurasi advanced sharing pada Laptop A selesai dilakukan. Selanjutnya kita sharing folder berisi file/data pada Laptop A sehingga nanti dapat diakses dari Laptop B. Persiapkan file yang akan disharing. Dalam contoh ini, saya akan mensharing folder bernama “Tutorial” yang ada di drive D. Pastikan folder yang akan disharing ini berisi file-file yang akan diakses dari Laptop B.
    .
  4. Buka Windows Explorer >> klik pada Drive Local Disk (D:) di sisi sebelah kiri >> klik kanan pada salah satu folder yang ada di sisi sebelah kanan, dalam contoh ini pada folder Tutorial >> [Share with] >> [Specific people…].
    .

    .
  5. Pada jendela File Sharing yang muncul, klik dropdown kotak user dan pilih “Everyone” >> [Add] >> [Share] >> [Done].
    .

    .
  6. Tahap selanjutnya kita lakukan pada Laptop B. Laptop B ini akan mengakses jaringan Wifi yang sudah dibuat pada Laptop A sebelumnya. Dari jendela Network Connection, klik kanan interface [Wireless Network Connection] >> [Connect/Disconnect] >> klik tombol [Connect] pada nama jaringan Wifi yang tampak yaitu Sharing >> lalu ketikkan kode security angka 12345 di kotak Security key >> [OK]. Tunggu beberapa saat hingga muncul konfirmasi bahwa Laptop B telah terkoneksi ke jaringan Wifi dengan namaSharing.
    .

    .
  7. Setelah terhubung ke jaringan Wifi Sharing, maka di taksbar akan ditandai dengan perubahan bentuk ikon connection wireless seperti gambar berikut:
    .

    .
  8. Selanjutnya kita akses data yang sudah disharing oleh Laptop A. Caranya, klik menu [Start] di taksbar >> [All Programs] >> [Accessories] >> [Run]. Atau dengan cara lain, tekan tombol Windows pada keyboard bersama dengan tombol R (WINDOWS + R).
    .

    .
  9. Pada jendela Run, ketikkan \\192.168.10.1 di kotak Open. Angka 192.168.10.1 adalah alamat IP address Laptop A. Kemudian pilih tombol [OK].
    .

    .
  10. Selanjutnya akan ditampilkan jendela Windows Explorer Laptop A. Di sini akan tampak bahwa folderTutorial sudah dapat diakses dari Laptop B. Kita tinggal double klik folder ini untuk mengakses data di dalamnya, yang selanjutnya dapat kita copy ke Laptop B.
    .

    .
  11. Sampai di sini tahap transfer data dari Laptop A ke Laptop B melalui jaringan wireless selesai dilakukan. Namun jika Laptop B tidak dapat mengakses folder sharing dan ditampilkan pesan seperti gambar di bawah ini, maka hal ini biasanya disebabkan karena fasilitas firewall pada Laptop A masih aktif.
    .

    .
  12. Untuk itu, non aktifkan terlebih dahulu firelwallnya. Caranya, dari jendela Network and Sharing Center, klik [Windows Firewall] yang terdapat di sisi sebelah kiri paling bawah.
    .

    .
  13. Pada jendela Windows Firewall, klik [Turn Windows Firewall on or off] yang terdapat di sisi sebelah kiri.
    .

    .
  14. Pada jendela Cutomize Settings, pilih opsi [Turn of Windows Firewall (not recommended)] pada bagianHome or work dan Public network location settings >> [OK]. Jika nanti sudah bisa diakses data dari Laptop B, anda boleh kembali mengaktifkan firewall ini dengan memilih kedua opsi [Turn on Windows Firewall].
    .

    .
  15. Setelah dinonaktifkan firewallnya, lakukan kembali seperti langkah (B.9) seperti di atas untuk mengakses folder yang sudah di-sharing.
    .
.
C. SHARING (BERBAGI) PRINTER
  1. Tahap berikutnya, kita akan share printer yang ada pada Laptop A agar bisa diakses dari Laptop B yang telah terhubung ke jaringan wifi. Kita asumsikan bahwa printer telah terpasang dan terinstall di Laptop A. Dari Laptop A, pilih menu [Start] >> [Device and Printers].
    .

    .
  2. Pada jendela Device and Printers, klik kanan jenis printer yang telah diinstall pada Laptop A. Di sini saya menggunakan printer Canon iP2700 series. Klik kanan pada [Canon iP2700 series (Copy 6)] seperti pada gambar, lalu pilih [Printer Properties].
    .

    .
  3. Pada jendela Printer Properties, klik tab [Sharing] >> beri ceklist pada kotak Share this printer >> ketik nama printer share di kotak Share name atau biarkan default >> [Apply] >> [OK].
    .

    .
  4. Sekarang kita akses dari Laptop B. Untuk mengakses printer yang telah di-sharing oleh Laptop A, klik menu [Start] di taksbar >> [All Programs] >> [Accessories] >> [Run]. Atau dengan cara lain, tekan tombol Windows pada keyboard bersama dengan tombol R (WINDOWS + R).
    .

    .
  5. Pada jendela Run, kembali ketikkan \\192.168.10.1 di kotak Open. Angka 192.168.10.1 adalah alamat IP address yang terdapat pada Laptop A. Kemudian pilih tombol [OK].
    .

    .
  6. Selanjutnya akan ditampilkan jendela Windows Explorer pada Laptop A. Di sini akan kita lihat kembali folder Tutorial dan jenis printer yang sudah dapat diakses. Untuk mengaktifkan printer, klik kanan pada printer Canon iP2700 series >> lalu pilih [Connect] dan [Open].
    .

    .
  7. Untuk menggunaannya dari Laptop B, maka pada kotak dialog print saat mencetak dokumen pilihlah jenis printer ini di bagian Name printer. Biasanya ditandai dengan angka IP address di belakang nama printer.
    .
.
D. SHARING (BERBAGI) KONEKSI INTERNET
.
Tahap selanjutnya, kita akan mensharing koneksi internet dari Laptop A ke Laptop B. Jadi, asumsinya di sini, Laptop A telah terhubung ke internet melalui modem atau NIC (Network Interface Card). Dalam contoh ini, Laptop A telah terhubung melalui Modem USB. Di sini, modem telah terinstall dan telah dikonesikan ke internet.
  1. Untuk berbagi koneksi internet ini, maka dari Laptop A tampilkan kembali jendela Network Connectionseperti gambar berikut ini. Lalu klik kanan pada interface yang terhubung ke internet, dalam contoh ini adalah Wireless Terminal (EVDO Rev A USB Modem). Mungkin akan berbeda pada laptop anda, tergantung jenis modem anda tentunya.
    .
    .
  2. Pada jendela Wireless Terminal Properties yang muncul, klik tab [Sharing] >> beri ceklist kotak Allow other network users to connect through this computer’s Internet Connection >> [OK]. Lalu pada bagian Home networking connection, pilih [Wireless Network Connection] >> [OK] >> [Yes] >> [OK].
    .

    .
  3. Selanjutnya kita cek konfigurasi IP address pada interface wireless Laptop A. Tampilkan kembali jendelaNetwork Connection seperti yang sudah dibahas pada langkah sebelumnya, lalu klik kanan pada interface [Wireless Network Connection] >> [Properties].
    .

    .
  4. Pada jendela selanjutnya pilih tab [Networking] >> [Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) >> [Properties].
    .

    .
  5. Selanjutnya perhatikan bahwa IP address pada interface wireless Laptop A sudah berubah menjadi 192.168.137.1. Jika sudah demikian, berarti sharing internet modem sudah berjalan baik. Selanjutnya pilih [OK].
    .

    .
  6. Sekarang kita setting IP address pada Laptop B. Buka jendela Network Connection pada Laptop B, lalu klik kanan pada interface [Wireless Network Connection] >> [Properties].
    .

    .
  7. Pada jendela selanjutnya pilih tab [Networking] >> [Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) >> [Properties].
    .

    .
  8. Selanjutnya pada kotak dialog Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4), pilih opsi [Obtain an IP address automatically] dan opsi [Obtain DNS server address automatically]. Selanjutnya pilih [OK] >> [OK].
    .

    .
  9. Jika Laptob B sudah terkoneksi ke internet via modem Laptop A, maka ikon wireless pada taskbar di Laptop A dan B akan berubah seperti tampilan gambar berkut.
    .

    .
  10. Selanjutnya dari Laptop B sudah dapat searching ke internet karena sudah mendapat sharing akses internet dari Laptop A.

OPERASI SISTEM WINDOWS SERVER

Operasi Sistem Windows Server

Sebagai sumber atau basic server aplikasi siapa tentu saja seperti apa yang sudah direkomendasikan oleh pembuatnya bahwa PC yang kita gunakan harus berbasis Sistem Operasi Windows Server. Adapun ketika kita memilih memakai OS yang lain semisal Win XP, Win 7 atau Linux, masih ditemukan beberapa kekurangan. Dan untuk masalah kekurangan-kekurangan ini akan penulis posting pada postingan selanjutnya.
Ada beberapa pilihan ketika kita hendak menggunakan OS windows server untuk menaruh aplikasi dan database SIADPA Plus kita. Berikut ini sekilas Perbedaan dan penjelasan masing-masing OS Win Server yang ada saat ini.

Windows NT Server

win server NT
Windows NT Server adalah sistem operasi untuk server yang sistem operasinya 32 bit dari microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi operasi windows 2000, windows XP, server 2003 dan windows Visata. sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform mikroprosesor. windows NT server ini tidak di bngun dari MS-DOS mampu mengamati 4 GB.
SEJARAH
           Windows  NT sebenarnya dibangun dari puing-puing sisa pengembangan dari sistem operasi IBM 03/2 versi 3.0, Selanjutnya microsoft merekut beberapa orang pengembangan sistem operasi dari Digital Equipment corporation (DEC). tim pengembangan dikepalai oleh David Neilcutler, SR.
KELEBIHAN 
1. Peningkatkan kapasitas server untuk melayani lebih simultan koneksinya.
2. Bebas dari kode 16 Bit milik MS-DOS
3. Peningkatkan kemampuan layanan server TCP/IP
4. Model keamanan berbasis domain penuh
5. Tool untuk mengintegrasikan Netware dan MeMonitoring jaringan
KEKURANGAN
1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu administrasi banyak  mengunakan Java script dan Active X.
2. Pengubahan Konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan berhasil.
3. Dokumentasi online

Windows Server 2000  

win server 2000
Microsoft merilis windows 2000 pada 17 Febuari 2000 sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan NT 5,0 atau “NT.5,0″ versi 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasaar yakni pangsa pasar workstation dan juga pangsa pasar server. Diantara fitur windows 2000 yang paling signifikan adalah active Directory, sebuah model jaringan pengganti jaringan NT domain yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri seperti Domain Name System (DNS) Light weight Directory Access Protocol (LDAP) dan kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya.
Windows 2000 dapat memperbaruhi komputer yang sebelumnya menjalankan windows 98, windows 2000 tidak lah dianggap sebagai prodok yang cocok untuk rumahan, alasannya bnyak diantaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak penggunaseperti pemindai (Scanner) dan juga pencetak (Printer) pada saat di liris windows 2000 tersedia dalam enam edisi yakni.
1. Windows 2000 Professional
2. Windows 2000 Server
3. Windows 2000 Advanced Server
4. Windows 2000 Datacenter Server
5. Windows 2000 Advanced Server limited Edition
6. Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition

Windows Server 2003

win server 2003
Pada tanggal 24 April 2003 microsoft windows server 2003 sebuah pembaruan untuk sistem operasi windows 2000 server yang menawarkan bbanyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemadu ” Manage your server Wizard” yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya dan juga peningkatkan kinerja, windows server 2003 mengunakan kernel windows NT versi 5.2. Di dalam windows server 2003, beberapa layanan yang tidak terlau dibutuhkan didalam lingkungan server dinonaktifkan secara default “Windows Audio” dan “Themes”
pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis windows server 2003 R 2. yang merupakan windows server 2003 server pick 1 ditambahkan dengan beberapa paket tambahan diantara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemen untuk kantor-kantor cabang dan integrasi identitas yang luas.
Windows 2003 tersedia dalam lima buah edisi:
  1. Windows 2003 Web Edition
  2. Windows 2003 Standard Edition
  3. Windows 2003 Enterprise Edition
  4. Windows 2003 Datacenter Edition
  5. Windows 2003 Small Business Server

Windows Server 2008

win server 2008
Windows server 2008 adalah sebuah versi baru windows server, yang jadwalkan untuk diliris pada tanggal 27 febuari 2008. Pada saat pengembangannya windows server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed longhorn”. Windows Server 2008 dibangun diatas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan windows visata dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan ketimbang pendahulunya windows server 2007.

PERANGKAT HUB, REPEATER, SWITCH, DAN ROUTER

  

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan kedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan besaran kecepatan transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebih besar dari Hub , dan Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan Hub . Sampai saat ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . Sementara Switch telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan kecepatan diatas 100 Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 1Gbps . Perbedaan Switch dan Hub juga terletak di tempat keduanya  bekerja . Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada jalur pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain . 


  

Hub adalah bentuk sederhana dari Switch . Hub digunakan untuk jaringan sederhana . Cara kerja Hub adalah menyalin paket data dari sumber yang terkoneksi pada suatu port dan mentransferkannya ke seluruh port yang tersambung pada Hub . Saat ini Hub sudah mulai ditinggalkan karena berbagai kelemahan seperti jangkauan , kecepatan transfer data , dan resiko loss data , yang membuat Switch lebih diminati 













Router juga merupakan penghubung dalam jaringan komputer . Sama seperti Hub dan Switch , Router juga berfungsi sebagai alat untuk mentransfer paket data dari satu port ke port yang lain . Perbedaannya adalah , Switch dan Hub cenderung digunakan sebagai penghubung dalam jaringan lokal / LAN ( Local Area Network ) , sementara Router dibuat sebagai alat perluasan dari jaringan LAN ke jaringan WAN dan MAN . Router digunakan dalam  jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP . Router jenis ini disebut IP Router . Router digunakan untuk memperluas jaringan data yang kecil ke jaringan yang luas . Contohnya dari jaringan LAN , oleh Router diperluas menjadi jaringan berbasis Internet . 
Bridge
Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet).Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan metode transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.







Repeater adalah suatu alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN kemudian dipancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli ke segmen kabel yang lain.

NETWORK ADDRES TRANSLATION (NAT)

Network Address Translation (NAT)

                          Pengertian NAT

NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu teknologi jaringan yang kini telah menjadi salah satu standar dalam penyusunan suatutopologi ataupun logika dalam sebuah jaringan komputer maupun jaringandata, dalam paper ini akan dijelaskan beberapa hal tentang NAT.


Pengertian NAT


NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu protocoldalam suatu system jaringan, NAT atau Network Address Translation memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat prifat atau prifat ip yang sifatnya belum teriegistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengaksesinternet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakanuntuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, danmentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan. NAT juga dapat menghubungkan banyak computer atau ip dalam suatu jaringan ke jaringan internet hanya dengan satuip, hal ini menjadi salah satu pilihan yang baik dalam melakukan pengamanan jaringan secara global,dikarenakan dengan menggunakan satu ip maka ip privat yang mengakses datatersebut dapat disembunyikan, atau dengan kata lain NAT dapanmenyembunyikan ip yang sebenarnya melakukan transfer data denganmenggunakan satu ip yang berada pada router NAT. NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu bagiandari layer TCP/IP, dimana TCP/IP sendiri merupakan salah satu protocol yangmenjadi standar konvigurasibagi sebuah computer untuk dapat bekomunikasidengan computer lain melalui suatu alamat yang disebut dengan IP atauInternet Protocol yang diimplementasikan dengan penamaan alamat IP dengan angka yang dihitung berdasarkan digit biner dari penggabungan empat octetkonfigurasi IP itu sendiri.Dalam penerapannya , tiap-tiap produsen suatu merek memilikimetode atau penamaan masing-masing dari pengelolaan NAT, misalnya pada paket system operasi Free BSD menamakan pengelolaan NAT dengan PF atauPaket Filter, dimana dalam implementasinya NAT bekerja di dalam program Natd dalam sebuah daemon atau virtual, atau dalam Linux NAT bekerja dalamtable routing yang dapat deprogram oleh programernya sendiri dengan logikakhusus, misalnya salah satu system operasi pengganti router turunan linuk adalah Vyatta dan Smoothwall Exspress.Berikut adalah contoh tampilan dari salah satu system operasi router yang menggunakan dua logika NAT yaitu Load Balancing Round Robbin danLoad Balancing Fail Over, system operasi ini merupakan turunan dari FreeBSD yangdisebut dengan PF Sense.

Gambar 1
Tampilan Index dari PF Sense

Tipe-TipeNAT

NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu statisdan dinamis.
NAT Tipe Statis Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap,atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atausource ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkanterjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat, contoh bentuk table translasi statis dapatdilihat pada gambar 3.Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal(inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokaldan global dipetakan satu lawan satu secara Statik.NAT secara statis akanmelakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai denganaturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT, adapun contoh sebuahrouting statis dari sebuah jaringan sederhana dapat dilihat pada gambar 2.


Gambar 2
Static Routing dengan mneggunakan static NAT
  
Gambar 3
Contoh simulasitabel NAT statis dalam sebuah router

NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing, ataumenggunakan logika pengaturan beban, dinama dalam tabelnya sendiri telahditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipedinamis pada umunya dibagi menjadi dua jenis yaitu NAT dinamis dengansistem pool dan NAT overload, ada juga tipe yang lain yaitu Overlapping.

NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NATtersebuat pada munya merupakan logika Fuzzy atau lika ambang yang nilaitranslasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentuakan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dankelompok (pool)alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapatmemetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapakelompok alamat global.Gambaran dari logika Nat dengan sistem pool dapatdilihat pada gambar 4, salah satu aplikasi router NAT yang menggunakanlogika pool yaitu PF Sense turunan dari sistem operasi Free BSD, tampilandari pool yagn dibuat pada PF sense dapat dilihat pada gambar 5
  gambar 5  Gambaran setting pool pada PF Sens
  gambar  4
Gambaran logika NAT dinamiss

Nat dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.Tampilantabel pool pada PF Sense dapat dilihat pada gambar 6.


Gambar 6
Gambaran pool pada PF Sense
NAT Sistem Overloading
Nat dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana requestatau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan ataudiberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapatditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal inisangatmenghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP.Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistemoverloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router danmenghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat iniyaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gatewayyang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itulogika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusitidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamatdistribusi yang lain. Berikut gambaran dari sistem Overloading ini


   
Gambaran jaringan dengan sistem NAT Overloading
Nat dengan Overloading memiliki logika yang sangat mirip denganFail Over, tetapi dalam Overloading alamat ip tetap sama, hanya portnya sajayang berubah, sehingga dalam Overloading setiap alamat ip diberikan satualamat distribusi tetapi menggunakan port yang berbeda
 

NAT Sistem Overlaping
Nat dengan sistem Overlaping diterapkan bila suatu alamat privatedalam suatu jaringan merupakan alamat privat teregistrasi di dalam jaringanlain, maka router NATharus melakukan look up ke dalam tabel untuk melakukan intercep atau pengubahan konfigurasi pada salah satu alamat jaringan dan merubahnya dengan alamat jaringan lain yang unik, dan khusus,dalam hal ini router NAT harus mampu mentranslasikan alamat jaringaninternal sama baiknya dengan melakukan translate jaringan eksternal. Sistem NATOverlaping ini dapat digunakan guna menanggulangi terjadinya ipconflict atau kesamaan ip dalam suatu jaringan. Berikut gambaran dari NATdengan sistem Overlapping


Contoh Aplikasi NAT atau Router NAT
Aplikasi router NAT sangatlah banyak, baik itu yang open sourcemaupun closed source, disini akan dibahas mengenai beberapa aplikasi sistemoperasi router berbasis NAT dan beberapa fungsi routing yang dimiliki olehaplikasi tersebut

PF Sense (Paket Filter)
PF Sense merupakan sebuah sistem operasi router yang dikeluarkanatau dirilis oleh Free BSD, PF Sense merupakan sebuah aplikasi router yangmampu melakukan routing lebih dari tiga jaringan dengan menggunakan lebihdari satu ISP atau internet service Provider, PF Sense menggunakan logika pool dimana pool ini dapat diolah sesuai dengan keinginan kita, dalam PFSense juga disediakan tabel NAT dari masing-masing alamat jaringan ataukartu jaringan yang terinstal, logika translasi yang terdapat dalam PF Senseadalah Load Balancing Round Robbing dan Fail Over, dimanamenggabungkan metode pool dan metode Overloading.PF Sense juga dapat berlaku sebagai internet gatewayBerikut Gambaran Dari sistem operasi PFSense tersebut.


Gambar 8
Tampilan Index dari PF Sense


Gambar 9
Tampilan table NATOutboundpada aplikasi PF Sense


Gambar 10
Tampilan NAT untuk satu interface dan portnya pada PF Sense
 

contoh lainnya adalah : VYATTA,Smooth WAll ,dan mikrotik


Contoh Penerapan NAT Pada Jaringan
NAT dapat diterapkan di semua jenis jaringan, dengan syarat sebuahskema jaringan dilengkapi dengan router yang mendukung NAT, keberadaan NAT menjadi salah satu pilihan untuk menetapkan standar keamanan utuk sebuah onfigurasi jaringan, setiap konfigurasi jaringan berbasis NATmerupakan konfigurasi khusus yang diseting berbeda untuk setiap jenis jaringan, konfigurasi NAT ini sangat khusus dikarenakan konfigurasi NATsangat tergantung akan topologi jaringan dan konfigurasi jaringan, pada setiap jaringan yang menggunakan NAT dapat juga dikonfigurasikan sesuai dengankeinginan dari penyusun atau orang yang mendesain jaringan tersebu.Berikut disajikan sebuah skema jaringan yang telah kami ujikan dan didesain untuk sebuah kafe internet, kafe internet ini berada di daerah Gunung Agung bernama Gaul. Net dan menggunakan Pc Router rakitan yang diinstalsistem operasi PF Sense sebagai aplikasi router, dimana desain inimenggunakan suatu logika khusus, dikarenakan penggunaan dua buah ISPyang menggunakan metode Load Balancing dan Fail Over sebagai logikarequest atau permintaan paket, Router NAT ini juga berfungsi sebagaifirewall, dimana dalam tabel NAT, permintaan data ke dalam jaringan internalyang dilakukan oleh IP Privat akan di blok secara otomatis, sehingga jaringanini bebas hacking atau bebas pembobolan. Berikut tampilan dari desain jaringan tersebut :

 


Gambar 14
Contoh pengaplikasian router NAT dalam jaringan


Dalam jaringan ini menggunakan sistem Load Balancing RoundRobbin, dimana router NAT yang telah diinstal PF Sense melakukan pengoperan request dari komputer dalam jaringan melalui satu IP yaitu yangdisebut dengan LAN, sehingga IP client yang sebenarnya tersembunyi,selanjutnya dari interface LAN maka router akan menggunakan NAT Poolyang telah ditanamkan oleh desainer jaringan pada Pool dalam hal ini dua IPISP dengan satu DNS yang sama dan satu IP LAN yang mengkoneksikan router ke jaringan internal, bila sati ip client memiliki multirequest ataumelakukan permintaan data secara berurutan melalui paket yang berbeda,maka oleh NAT permintaan tersebut akan dibagikan ke dua alamat ISP secara berurutan atau array sesuai dengan tabel pool yang ada, sehingga satu ip clientmampu atau diperbolehkan menggunakan kedua alamat ISP untuk requestyang berbeda, hal ini akan menyebabkan peningkatan kecepatan dua kali lipat pada client tersebut.Dan bila terjadi kegagalan pengiriman request ke salahsatu alamat ISP maka request tersebut akan coba diberikan ke alamat ISP yangsatunya yang telah terdaftar dalampool, metode ini disebut dengan Fail Over


Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1.NAT Merupakan salah jenis satu protokol jaringan, yang menggunakan logika pemprograman bedasarkan tabel NAT yang dibuat sebelumnya.

2.NAT Merupakan protokol jaringan yang bersifat khusus, dikarenakan NATmemiliki translasi yang berbeda untuk tiap-tiap tipe jaringan.

3.NAT Merupakan salah satu metode perlindungan atau security jaringan yang baik dan handal, dikarenakan banyaknya metode konfigurasi yang dimiliki.

4.NAT Berfungsi sebagai trafic atau pengontrol arus data dalam jaringan, ataulebih sebagai polisi dalam sebuah trafic light.

5.NAT Memilikidua jenis yaitu statis dan dinamis.

6.Aplikasi NAT sangat banyak beredar di masyarakat, dan bias didapatkandenganmudah.

7.NAT dapat diaplikasikan dalam banyak jenis jaringan, baik itu jaringan bersifat besar (lebih dari 1 network atau jaringan) ataupun yang sederhana(atau yang hanya terdiri dari satu jaringan)

Sumber:
http://www.scribd.com/doc/34579279/Network-Address-Translation-NaT

SUBNETTING

Subneting
Subnet adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Subnetting berguna untuk :
-          untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.
-          Memperbanyak jumlah network (LAN)
-          Mengurangi jumlah host dalam satu network
-          Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.
Selain itu, subnetting diperlukan, karena:
-          Efisiensi penggunaan IP Address
-           Pendelegasian kekuasaan untuk pengaturan IP Address.
-          Mempermudah manajemen jaringan
-          Mengatasi masalah perbedaan hardware dan topologi fisik jaringan
Pada dasarnnya, subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Jadi semakin banyak jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.
Gambar 1. Pembentukan subnetting
Istilah pada Subnetting

Berikut beberapa istilah-istilah umum dalam pengalamatan IP yaitu

• Host IP Address :  alamat IP klien

• Network Mask :  
seringkali disebut subnet mask, digunakan untuk menentukan banyaknya jaringan yang dapat dicakup
• Network Address :  
alamat jaringan, digunakan sebagai pengenal sebuah jaringan, selalu diperoleh dari alamat pertama dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
• Network Broadcast Address :
alamat broadcast, digunakan untuk melakukan broadcasting (penyebaran) paket data dalam satu jaringan, selalu diperoleh dari alamat terakhir dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
• Total Number of Host Bits :  
jumlah total host yang dapat ditampung dalam bit, untuk mengetahui jumlah host/klien maksimal yang dapat diberi alamat IP pada sebuah jaringan
• Number of Hosts :
 jumlah alamat yang dapat digunakan sebagai host, jumlah yang dapat digunakan merupakan jumlah alamat total dalam sebuah jaringan dikurangi dengan 2 (karena satu sebagai Network Address, dan satunya lagi untuk Broadcast Address)

Classless dan Classfull
IP Classless

IP classless berarti IP yang tidak mempunyai kelas, perbedaan mendasar antara IP classless dan IP classfull adalah penggunaan tanda prefik atau slash (/) dibelakang IP address yang bersangkutan,contoh : 192.168.10.0/27 , apabila ditelusuri, IP tersebut memiliki susunan bit sebagai berikut:

nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnhhhhh
Total bit = 32
jumlah bit n (network) = 27
jumlah bit h (host) = 5
Rumus untuk mencari jumlah host yang dapat saling terhubung adalah 2 pangkat h-2. pada contoh diatas, IP tersebut memiliki jumlah bit h sebanyak 5. jadi perhitungan jumlah host yang dapat terhubung adalah sebanyak 25-2= 30 buah host. kemudian berikut ini adalah baris IP yang dipakai:
- network IP : 192.168.10.0/27 (IP Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.1/27 (IP Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.30/27 (IP Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.31/27 (IP Address untuk menirim paket secara massal)

Jumlah IP yang dapat dipakai pada host adalah sebanyak 30. yaitu dari
192.168.10.1 sampai 192.168.10.30 itu adalah pada group IP Network yang pertama. untuk mencari grup network yang selanjutnya, tinggal tambahkan Broadcast IP Address Network pertama (192.168.10.31) dengan angka 1 pada byte terakhir, sehingga grup network yang ke-2 memiliki IP Network 192.168.10.32. selanjutnya, dengan cara yang sama seperti diatas, tentukan host IP address network ini berdasarkan jumlah yang telah ditentukan (30 host). sehingga pada grup IP Network yang ke-2 baris IP yang dipakai adalah:
- network IP :
192.168.10.32/27 (IP Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.33/27 (IP Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.62/27 (IP Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.63/27 (IP Address untuk menirim paket secara massal)

Untuk grup IP Network yang selanjutnya dapat kita cari sendiri berdasarkan pola yang sama seperti diatas. perlu diingat, bahwa IP grup network pertama tidak bisa berhubungan dengan IP pada network ke-2 dan IP network lainnya.hal inilah yang menjadi keunggulan daripada IP Address dengan tipe Classless, dimana jumlah host yang dapat terhubung bisa kita lebih persempit. di kantor-kantor teknik IP Classless ini dapat diimplementasikan sehingga komputer karyawan tidak bisa terhubung dengna komputer bos. bagaimana jika dalam implementasinya kita ingin menghubungkan 2 buah komputer saja?,anda tinggal menggunakan IP dengan prefiks /30.

IP Classfull

Pada saat address Internet distandarkan (awal 80-an), address Internet dibagi dlm 4 kelas:
Class A : Network prefix 8 bit
Class B : Network prefix 16 bit
Class C : Network prefix 24 bit
Class D : Multicast
Class E : Eksperimen
Tiap IP address mempunyai satu kunci yg mengidentifikasi kelas
Class A : IP address mulai dg “0”
Class B : IP address mulai dg “10”
Class C : IP address mulai dg “110”
Class D : IP address mulai dg “1110
Class E : IP address mulai dg “11110”
Classful ip address mempunyai sejumlah masalah :
1.      Terlalu sedikit network address untuk jaringan yang besar (address class A dan clasas B telah lenyap
2.      Hierarki 2 tingkat tidak sesuai utk jaringan besar dg address Class A dan Class B
3.      Tidak fleksibel. Misalkan perusahaan memerlukan 2000 address
-Address class A dan B berlebihan (overkill!)
-Address class C tidak mencukupi (memerlukan 10 address class C)
4. Tabel Routing Membengkak. Routing pada backbone Internet memerlukan satu entry untuk tiap network address. Pd 1993 ukuran tabel routing mulai melebihi kapasitas router.
5. Internet memerlukan address lebih dari 32-bit dari beberapa alasan diatas maka sekarang IP CLASSFUL tidak dipakai lagi,dan beralih ke IP CLASSLESS.
Packet Tecer
 Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.
Cara Menciptakan Subnetting
1.      CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
Merupakan sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Metode yang digunakan adalah VLSM( Variable Length Subnet Mask ).
Tabel 1. Tabel Nilai CIDR
nSubnet Mask
CIDR
Subnet Mask
CIDR
255.128.0.0
/9
255.255.240.0
/20
255.192.0.0
/10
255.255.248.0
/21
255.224.0.0
/11
255.255.252.0
/22
255.240.0.0
/12
255.255.254.0
/23
255.248.0.0
/13
255.255.255.0
/24
255.252.0.0
/14
255.255.255.128
/25
255.254.0.0
/15
255.255.255.192
/26
255.255.0.0
/16
255.255.255.224
/27
255.255.128.0
/17
255.255.255.240
/28
255.255.192.0
/18
255.255.255.248
/29
255. 
255.224.0
/19
255.255.255.252
/30
Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :
-       untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask defaultnya adalah 255.255.255.0
-       untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada           2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0
-       untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0
Disamping menghafal tabel-tabel diatas, dapat juga mempelajari cara menghitung dengan mempergunakan rumus
Ø  Jumlah Host per Network = 2 n - 2
Dimana n adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi, misal Network Prefix /10, maka bit tersisa (n) adalah 32 10 = 22
2 22 – 2 = 4.194.302
Ø  Jumlah Subnet = 2 N
Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan (diselubungi) atau N = Network Prefix – 8 Seperti contoh: bila network prefix /10, maka N = 10 – 8 = 2
2 2 = 4
2.      VLSM(Variable Length Subnet Mask )
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika pada pengalokasian IP address classfull, suatu network ID hanya memiliki satu subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan :


1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),

2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang

menggunakan algoritma penerus packet informasi.