Bahasa Pemrograman Generasi I
Bahasa pemrograman generasi pertama berorientasi pada mesin. Program disusun
dengan menggunakan bahasa mesin. Tentu saja program generasi ini sangat sulit
untuk dipahami oleh orang awam dan sangat membosankan bagi pemrogram. Pemrogram
harus benar-benar menguasai operasi komputer secara teknis. Namun bahasa
generasi ini memberikan eksekusi program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa
mesin sangat bergantung pada mesin (
machine dependent), artinya,
bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin lainnya akan berbeda.
Bahasa Pemrograman Generasi II
Bahasa pemrograman generasi kedua menggunakan bahasa rakitan (
assembly).
Sebagai pengganti kode-kode biner, digunakanlah kependekan dari kata-kata.
Misalkan “MOV” untuk menyatakan “MOVE” dan JNZ yang berarti “jump non-zero”.
Setiap instruksi dalam bahasa rakitan sebenarnya identik dengan satu instruksi
dalam bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa
mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin mengingat
perintah dalam bentuk kata-kata yang dipendekkan lebih mudah daripada mengingat
deretan angka biner.
Berikut adalah contoh instruksi yang ditulis dalam bahasa rakitan akan
menjadi seperti berikut:
Tampak bahwa penggunaan notasi seperti MOV AH, 02 jauh lebih mudah diingat
atau dipahami daripada penulisan instruksi dalam bahasa mesin: B402 atau 1011
0100 0000 0010.
Bahasa Pemrograman Generasi III
Bahasa pemrograman generasi ketiga menggunakan pendekatan prosedural.
Sebagai bahasa prosedural, pemrogram perlu menuliskan instruksi-instruksi yang
rinci agar komputer melaksanakan tugasnya. Program ditulis dengan menggunakan
kata-kata yang biasa dipakai manusia, seperti WRITE untuk menampilkan sesuatu
di layar dan READ untuk membaca data dari keyboard.
Bahasa generasi ketiga seringkali disebut sebagai
high level
language disebabkan bahasa ini menggunakan kata-kata yang biasa digunakan
manusia. Beberapa contoh bahasa pemrograman yang masuk dalam kategori generasi
ketiga yaitu ADA, ALGOL, C, BASIC, COBOL, FORTRAN, dan PASCAL.
Bahasa Pemrograman Generasi IV
Bahasa pemrograman generasi keempat dirancang untuk mengurangi waktu
pemrograman dalam membuat program sehingga diharapkan produktifitas pemrogram
jadi meningkat dan program dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat.
Alhasil, bahasa pemrograman generasi keempat yang dikenal dengan sebutan 4GL
dapat dipakai oleh pemakai yang kurang mengetahui hal-hal teknis tentang
pemrograman tanpa bantuan pemrogram profesional. Sebagai contoh pemrogram dapat
membuat program dengan Microsoft Access di lingkungan PC dengan mudah.
Bahasa pemrograman generasi keempat biasa disebut sebagai
high
level languageatau bahasa berorientasi pada masalah (
problem oriented
language) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit
penulisan kode dibandingkan pada bahasa prosedural. Bahasa pemrograman generasi
keempat menggunakan pendekatan non-prosedural. Untuk mendapatkan suatu hasil,
seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara detail tentang bagaimana
mendapatkannya. Gambar di bawah ini memberikan contoh yang menunjukkan
perbedaan bahasa prosedural dan non-prosedural dalam memperoleh data tentang
seorang mahasiswa.
Bahasa Pemrograman Generasi V
Bahasa pemrograman generasi kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa
pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (
artificial
intelligence). Kecerdasan buatan adalah disiplin dalam ilmu komputer yang
mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Berbagai aplikasi
kecerdasan manusia adalah sebagai berikut:
- Pemrosesan
bahasa alami (natural
language processing), yakni mengatur komputer agar bisa
berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris,
Spanyol, Prancis, dan sebagainya).
- Pengedalian
robotika dan sensor mata.
- Aplikasi
sistem pakar (expert
system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga
bisa menghasilkan nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
Dengan menggunakan bahasa generasi kelima dimungkinkan untuk melakukan
perintah dengan cara percakapan seperti berikut:
“Tampilkan semua nama mahasiswa yang IPK-nya di atas 3,0 dan urutkan
berdasarkan IP secara descending”